didalam suara kepala mu, Indonesia
intagram, line, twitter: adofernando

8/24/10

ingatkah engkau sepetak tawa
yang kita lemparkan pada mentari pagi
dan secangkir tangis yang dahulu ku tampung

rasanya sudah bertahun,
dan kenangan ini terus mengggigiti hati
aku ingin memandang mu lurus
melihat diri mu berdiri di depan ragaku
dengan senyum simpulmu itu

aku menyimpan senyuman itu
dan ku dekap kuat
agar tak ada yang mampu mengambilnya
agar waktu takkan merebutnya

dan kan ku kirimkan sekelebat rindu pada mu
yang membuat udara menjadi riuh


Req -Jessica Kezia

8/21/10

Barisan Kata

hai,
aku disini
hanya rindu yang membawaku kemari tak kurang
ini baris ke empat, aku seorang abstrak yang tak jelas arahnya
tak mampu tereja
sepastinya aku merindukanmu
hingga tangis ku tampung dalam cangkir biru
agar tak membasahi cintaku yang retak ringkih
karna aku bosan dalam pelangi mimpi yang terlalu sempurna
kata kata ku kering, yang kumuntahkan pada dunia
karna kata kata ku seharusnya bertengger di sana
di telinga mu.

sekarang aku meraih kata ke empatpuluh sembilan
memandang setiap titik yang ku goreskan untukmu
yang merangkai huruf
yang meraih kata
yang membuat puisi
yang yang menjadikannya hiasan pada hidup manusia
aku bosan, masihkah kau disana?
di dunia yang beralaskan kaca
di antara sinar yang menusuk mata

sudah matikan saja layar kaca itu,
toh enkau sudah terbayang kantuk bersama mimpi
serahkanlah tubuhmu itu pada ranjangmu
berisitirahatlah cinta.

biarlah aku tetap menulis barisan kata tuk dirimu.

EnamLima

Serjarah mu Indonesiaku
Cerita mu Tanah Airku
Tentang darah merah dan teriakan manusia
“Merdeka!!”….


Aku ingin merdeka
Kata kata itu bergetar di setiap dada pemuda
yang berdiri tegap di bumi pertiwi
di atas tanah di tengah tengah suara peluru berdesing

Ceritamu Tuan,
Ceritakan ceritamu Tuan
tentang dunia sebelum aku
yang senjanya jingga dan malamnya bisu
yang tanahnya menyimpan emas segenggam
yang katanya merupai kerajaan surga mahaada

Apakah yang digoreskan tinta dalam kertas itu?
Yang di atasnamakan Bangsa Indonesia

Apakah yang dinjanjikan oleh lelembar kertas itu?
Persatuankah itu?

Dan enamlima tahun engkau disini
Bangunlah, jangan tidur

8/10/10

Mati

tidur atau melayang
ku pejamkan kedua kelopak mata ini
dan memimpikan mu selamanya

sepi, hanya sajak sajak kecil
yang aku punya hanyalah iman
yang aku pegang hanyalah Tuhan

tergeletak,
menyiapkan beribu surat yang takkan di baca
atau menunggu tuk kau baca

8/6/10

orang itu berlarian
mungkin mengukir tarian
mungkin mengharapkan jawaban,
mungkin mencari jamban
atau mungkin mencari jawaban tarian diatas jamban

ia mengeluh membulatkan perhatian
mencari tujuan akhir yang berujung jawaban
yang menjadi surga sementara dalam jalan pulang

ku sebut kanan yang kau maksud kiri
dan banyak kata yang terjebak pada kepala mu
yang seakan kau teriakan pada keramaian
karna mengusik jalan dengan tarian
untuk siapa? dan untuk apa?

larilah kau mencari jamban
berjagalah kau pada manusia sesat
yang memberi arah dengan tarian