Sudah pagi, batu
Membenci sinar mentari menutup
mata
Lalu aku keluhkan rindu
Rindu mimpikan kamu di kepala
Jadi aku kirimi puisi semalam
suntuk
untuk telingamu yang tak
mendengar
Sepertinya suara kayu berteriak
Bersama air dan temannya beriak
riak
Aku titipkan janji pada matahari
Dimana kamu, aku akan mencari
Malam ini malam minggu
Tak beda dari malam yang lain
Selama remah remah jemarimu pada
genggamku
Aku selalu jadi malam minggu
Aku selalu percayakan hatiku pada
matamu
Yang tak pernah melihat bola
mataku
Karena jika kita bertemu tatapan
pertama
Kamu bunuh aku di tatapan
terahir.