kupandang kedua orang itu
tenggelam bersama dalam kenangan indah
saling berpegang tangan
saling memandang indah
keriput kulitnya tak menghalangi
rambut putihnya tak membatasi
rapuh badannya tak menjatuhkan
cincin itu mengikat kuat
di jari manis mereka
senyumnya tampak bahagia
dengan gigi yang hilang
cintanya suci
diatas sajadah putih
mereka bernyanyi
dan terus bernyanyi
hingga waktu menanti
saat untuk pergi
tongkat kayu itu bersaksi
atas hidup sang tuan
hitam putih cetakan foto mereka
menyela tangis yang terisak isak
ia pergi dengan cinta
menghadap cakrawala
menyelam dalam tanah merah
pergi dengan cinta
No comments:
Post a Comment