Aku menunggu dua bola mata begitu pisau di hati
dan waktu
itu segala tentang menanti
Siapa lagi lebih mengenal cinta kalau bukan senja?
Siapa lagi lebih mengenal rindu kalau bukan pintu?
Karena gelora kekasih tiada hilang dalam perih walau rindu
sejauh ibu jari,
dua jam duduk, atau dua hari menyiksa kaki
yang aku paham hanya hujan, bahwa kita bisa merayakan hati yang candu
karena jika kebesaran cinta di ukur dari seberapa sulit
mengatakan selamat tinggal
aku lebih baik bisu
dalam dua jam duduk bersama karat karat yang menyiksa
atau dalam siksaan kaki dua bulan dan dua mentari
aku temukan keikhlasan
jika kaki tak menyiksa untuk siapa lagi aku melangkah
walau sebentar hati ini ingin singgah
karena tiada yang lebih mahal dari sebuah pertemuan
lalu akan ku bawa kau pada keindahan yang sunyi
begitu sunyi hingga yang kau dengar hanya jantung mu sendiri
dan kan ku biarkan rindu menjemput kita berdiri
2 comments:
Lalalaa
terbaper, keren parah puisinya yang iniiiii
Post a Comment