Hai, udah lama ga nulis. baru baru ini niat gue untuk nulis jatoh dari langit. selain karena Ujian Nasional yang sangat populer gue juga lumayan males ngurusin blog, tapi ada rasa kangen untuk tetap berkarya *muka tengil*. sebelum lanjut nulis gue mau cerita sedikit tentang gue yang sekarang.

 Puji Tuhan nama gue masih Fernando, biasa dipanggil Ado. gue sekarang kuliah di PU, cikarang. berasa jauuh banget dari peradaban, rasanya kayak kembali ke jaman jaman purbakala dan artefak artefak goa. yaa lumayan lah disini.. paling engga gue punya temen yang sejalan. selain terpencil disini banyak godaan, godaan bolos, godaan minum jamu, godaan.. banyak deh pokoknya. Kalo masalah akademiknya sih bagus dan lucu. disini gue ketemu temen temen dari penjuru Indonesia, bontang, aceh, jakarta, palembang, medan, dan segalamacam itu. well, cukup kepoin gue.

 Setelah SMA gue sepet merasakan pengangguran paling seru selama gue idup. tidur larut malam, bangun siang, sarapan sekalian makan siang, tidur lagi, sorenya main, malemnya pulang daaan kembali kepada kasur tersayang. sampe sebulan belakangan ini mulai berasa berat. gue udah susah "nongkrong" bareng temen temen SMA gue dan satu persatu mereka mulai hilang, ada yang ke jepang, amrik, jerman. cepat atau lambat mereka akan pergi. cepat atau lambat gue harus melewati waktu waktu tanpa mereka lagi. sedih rasanya, kangen, biasanya tiap hari ketemu dan melakukan ritual pengangguran.. eh sekarang malah sibuk dan gue udah kuliah gabisa ikutan ritual itu lagi. lebih sedih lagi ninggalin temen temen disana. tapi disini gue ketemu keluarga baru yang asik asik dan banyak jam terbangnya. mungkin di post selanjutnya, gue bakal post manusia manusia itu di blog gue. makasih yang udah mau baca, makasih juga yang udah mau dipaksa baca. well, its good to be back.

Semua adalah kita. Yang aku tau cuma kamu dan mereka. Kita yatim dan piatu. Aku menunggu Ibu datang kemari, Jangan datang ke ke tempat terakhir kau tinggalkan aku Tapi jemput aku di Gereja, di rumah Bapa yang kekal. Tapi kenapa? Kenapa? Begitu jahatnya kamu Ibu. Karena segalanya adalah kamu. Segalanya tinggalkan aku. Lalu ku lihat anjing menyusui anaknya di pinggir jalan.. dan aku sadar, kamu tidak pernah menginginkan aku. Tapi dalam lipat tanganku, dalam tutup mataku Ibu, aku rindu.

Sore ini, hujan. tak mengatakan seberapa dingin hati atau hari hari yang tak berarti. lempar saja semua keluhmu pada butir butir udara, lalu ia akan terbang pada awan paling sedih yang menunggu cerita cerita dan nanti pada waktunya ia akan tangisi semua keluh dan menjadikannya hujan. hujan itu akan membasahi semua keceriaan lalu akan merenungi kaca kaca yang bertabur sedih. melewati malam, cerita cerita itu tidak akan basi mengingatkan dirimu yang kelak akan pergi, walau hati tak pernah rela mati Malam ini, hujan. jendela masih kering, kecuali titik titik yang diuduki sedih. bulan dan kawannya masih berlari lari dibalik awan mencari kamu untuk disinari sama halnya seperti aku bertemu kamu dan tak ingin pergi. Malam ini, hujan. dan aku masih mencintaimu.

Hapuslah semua kata cinta dalam puisi puisi lalu gantilah dengan nama mu, maka kamu akan mengerti apa arti cinta untukku. untukku? API.

29

Sayang, salam dari hatiku yang paling dalam. Aku tenggelam akan rindu Seperti lidah api yang menggapai gapai asapnya. Ingin tertidur dalam kelopak matamu, lalu memimpikan raut wajahmu dan membunuh waktu bersama genggaman tangan kita. Setiap nafas yang ku hembus bersamamu setara dengan rindu yang ku lepas. Dan jumlah cinta lebih banyak dari butiran cinta yang dinyanyikan langit pada bumi, yang dinamakan hujan. Kamu tau tentang cinta? Aku tau sedikit Cinta tak berkurang Ia bertambah Cinta tak pergi Ia datang Cinta tak melepas Ia memeluk Cinta tak mati Ia tumbuh Tapi yang aku imani, Cinta itu kamu. Sampai jumpa di tanggal 29 esok dan seterusnya.

sepatah kata yang aku bumbungkan ke langit untuk mencintaimu
melayang jauh entah kemana

untuk mencintaimu di atas awan awan nan kelabu
dan cerita cerita yang membatu
menjadi lagu lagu menuju telingamu

langkahmu memang telah hilang entah kemana
tapi ku kirimi kamu sepotong kata
tak mungkin tersesat mencari dirimu, cinta

ia mengenalmu melewati mataku yang bernyanyi
melewati mulutku yang mendadak mati
melewati telingaku yang tak berbunyi bunyi

setelah ia mendapatimu aku akan kembali mengimani bisu berkabut dirimu.

Movies

selama 1-2 bulan bioskop bioskop tanah air tidak mengijinkan film hollywood masuk ke dalam pasaran film bioskop dan selama 1-2 bulan juga DVD bajakan menjalar semakin dalam ke masyaarakat. tanpa saya sadari ternyata selama 1-2 bulan itu film film dewasa yang di balut horror itu mejeng di bingkai "now playing".

film film itu di kategorikan horror di bumbui adegan panas, tetapi jadinya malah adegan panas di bumbui horror. baru saja kemaren saya mengantri tiket Harry Poter, waktu ngantri tiba2 ada stand gede bergambar 3 cewek hot bertemakan horror. mungkin ini kali yah yang disebut film BERKUALITAS yang bisa MENDIDIK para penontonnya. kalo begini mah semua penontonnya bisa bisa "beradegan" juga di dalem bioskop. anehnya lagi ada ibu ibu yang membawa anaknya yang masih balita masuk dalam studio yang memutarkan film itu. mereka mungkin ngga perduli ini mendekati bulan puasa atau yang lainnya, tapi mereka harus perduli dengan tontonan yang mereka produksi. kemaren kemaren saya baru saja membaca di kabar berita yang berjudul "film beradegan panas menarik penonton". lucunya.

saya memang jarang sekali membeli CD original karna yang bajakan jauh lebih mudah di dapat dan lebih murah. mungkin ini sudah menjadi tradisi sekelompok masyarakat atau saya sendiri? kurang tau juga. ini memang masuk akal toh? produser dan para pengurus CD original harusnya lebih memikirkan harga yang di pasang pada CD itu. yaah jadi komentar soal harga kan -__-. ini kan cuman pikiran saya saja, mohon jangan di tiru.

saya tidak berusaha menarik para pembaca untuk protes ataupun membeli CD bajakan. toh inipun cerita saya, maaf jika tak sukaa. saya masih rindu film film berkualitas tanah air.

Aku yang Pernah Hidup

pergilah ke pojok paling sunyi dalam hatimu
lalu bacakan diriku

seperti teriakanku di dalam air aku mencintaimu
bahkan udara pun tak mendengar
bentuk riak riak air yang saling menari
menghantarkan ombak yang bekejar kejaran

dan aku ingin kau menunggu dilengan pantai
jika kau pergi, aku mati tenggelam
menjadi buntu diantara batu batu
menjadi beku diantara buku buku
terikat pada masa lalu

dan namamu akan tetap mengalir pada sampul buku
tetap mengalir pada tanganku yang terlipat berdoa
namamu yang akan ku ukirkan pada batu nisanku
agar dunia tau aku pernah hidup untukmu

aku masih bisa merasakan helai tanganmu
melambai lambai pada mimpiku
dalam kenangan kenangan berkarat yang menusuk ke urat
melapisi aku yang dulu hidup

rebahkanlah sedihmu di atas dadaku
jika kau menangis, bunuhlah aku dengan airmatamu

lalu kamu menunduk
apa yang kau lihat dibalik kedua telapak tanganmu?
tutupilah dunia, jangan kedua bola matamu itu

taukah engkau tentang seseorang yang mencintaimu?
ia ada dan mencintaimu

jadi jangan lagi kau tumpahkan airmata itu
karena engkau perlahan membunuhku

aku akan meninggalkanmu kata mentari
selama 12 jam aku akan berpaling darimu
pergi ke ujung matamu dan melampauinya

lalu sang bumi menangis dengan airmata paling pisau

tapi jangan takut cinta, aku meninggalkan sepotong hatiku
untuk menemanimu selama aku pergi yang kunamakan rembulan