burung kecil itu terbang
tanpa satu kepakan sayap
ia mengambang pada lintasan angin yang menerpa
sepertinya ia mengarah
pada gumpalan awan maha karya
biru seperti samudra
jingga seperti daun musim panas
manusia melangkah pulang
dengan tawa yang masih menempel pada wajah
bermain, bercanda, bersuka, bersenang
indah
dunia itu indah
karena aku mencintaimu dunia itu indah
karena engkau melihat ke arah ku
dunia itu indah
karena aku berdiri disampingmu
dunia itu indah
walau umurku dimakan waktu
aku hanyalah untukmu
dan dunia itu indah
lintasan angin itu bermain pasir
berterbangan di tengah dimensi
menunggu air menghujani
aku duduk, diatas kayu putih
berayun dingin
menghabisi waktu dengan berfikir
jika aku mati...
No comments:
Post a Comment