sayatan senar gitar itu tercetak abadi
dalam ruang hampa tak terhapus
jari itu menari diatas emosi jiwa
melemparkan segala suka duka
dan sebatang rokok yang terbunuh api
ia memakan asap abu abu
mengambang di atas panggung
di sengat sinar lampu sorot
kertas itu, memandu cerita ke cerita
setiap puisi bernada itu ia cetak
dengan goresan tinta hitam dalam kertas putih
dengan lengkungan setiap nada yang ada
ia berkarya dalam telinga
keriput dahinya
berpikir
mengukir
hingga semua menjadi satu
hingga semua menjadi batu
No comments:
Post a Comment