ayah, kau tau aku buta
akan segala cintamu padaku
ayah, kau tau aku tuli
akan segala ucap sayangmu
ayah, kau tau aku mati
akan segala kecup dirimu
sekarang kau disana,
terbujur kaku dengan senyummu
atau melayang tinggi bersamaNya
saat kudengar namamu
disebutkan di pucuk telinga
tulangku melembut
terjatuh pada keramik putih
mataku terbakar perih
hingga merah membara
tawamu terngiang
menggema di dalam kepala kecil ini
senyummu itu, selalu selalu indah
dan ku ulang
setiap pagi
wajahmu tampak membangunkan aku
dari tidur itu
kulihat kau
menjadi pasi
diatas lempengan besi keranda
menghadap cakrawala dunia
senyummu itu indah
selalu selalu indah
1 comment:
ado, puisi ini baguuuuuuus yang lain juga sih hehe
Post a Comment