aku berjalan langkah demi langkah
jauh hingga tertutup garis bumi,
tersesat di atas bayangan mentari sore aku bertahan
melihat angin berlarian di sela sela langit
lincah..
tak beralur, tak teratur, tanpa perintah, bebas
lalu aku menyelam dalam malam
melihat mentari tersandung di depan
tak kuasa menahan dirinya
aku ingin pulang
anak hilang
di tengah tengah pasang
walau aku tak bersarang
lampu lampu genit bagai menarik orang
di pinggir jalan sela sela kota
aku bersila
menggaruk kepala
harus kemana?
tak tentu arah
mengambang di waktu malam
lupa jalan pulang
melihat sang bulan pucat di atas bayangan
peras airmata ku hingga kering
pada malam terang aku bersila
tak ada tujuan
dan jika aku mati disini
tuliskan namamu di atas batu nisan kuburku
agar mereka kematian tak menemukanmu
dan maukah engkau mengukir
eja namaku di pasir pantai utara
No comments:
Post a Comment