didalam suara kepala mu, Indonesia
intagram, line, twitter: adofernando

4/11/10

Ayah

malam ini menyantap beberapa protein dan sayuran sederhana
ditemani butir butiran nasi ini, dan tetesan air di gelas kaca
lilin menyinari beberapa sudut kamar dialasi dengan tiker anyam

keringatnya mengucur
dari kepala sampai kaki kerjanya siang hari
tak ada butir embun, tak ada siaran mentari tertutup tebing kota
sepagi ini sepanas neraka sepertinya mentari mendekat

ibu, mencuci helaian baju manusia
ayah, mengangkut beras di kios seberang tangan
anak, menelusuri jalan menawarkan nanyian sia sia yang menghasilkan uang

baju bajunya terselubung debu
wajah cantiknya terselubung debu
kakinya merayap di sela sela kota
merampas keberuntungan dari dunia

terbakar kulitnya
terbakar rambutnya
terbakar kakinya tak beralas

"ayah, mengapa mereka menaiki mobil? aku ingin"
"nak anakku sayang, dengarlah ratap ayahmu ini"
"ayah, mengapa mereka bersepatu kaca? aku ingin"
"nak anakku sayang, tataplah airmata ayahmu ini"

sang buah hati membunuh ayahnya dengan pertannyaan itu
sang buah hati yang masih tulus itu tak mengerti
"nak ayah akan belikan sepatu kacamu itu"

beberapa hari berlalu
beberapa bulan terlewati

"yah dimana sepatu itu? ayah sudah janji"
"anakku sayang, ayah takkan sanggup membeli mu sepatu itu"
"aku mau itu!" bentak anaknya dan pergi berlalu

esok harinya di pagi pagi buta selubung jakarta
terdapat sepasang sepatu indah, berkilau terang
sepatu itu sepatu kaca impiannya

"bu, dimana ayah?"
"nak, kelak kamu akan mengerti ayahmu sangat menyayangimu. ia menukarkan dirinya dengan sepasang sepatu itu"
senyum miris sang bunda dilengkapi air mata yang menatap senyum anaknya.

No comments: